Sabtu, 19 November 2016

SINOPSIS DAN PEMBAHASAN FILM "PATCH ADAMS"

Sinopsis :

            Patch Adams mengalami depresi berat karena orang tuanya meninggal dunia, sehingga membuat patch adams mengalami putus asa dan mencoba untuk bunuh diri dan akhirnya Patch Adams pun divonis mengalami gangguan jiwa lalu dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Virginia tepatnya di Rumah Sakit Fairfax. Setelah beberapa hari di rumah sakit Fairfax, adam pun mencoba untuk melakukan adaptasi dengan lingkungannya. Pada malam hari, Patch Adams bertemu dengan pria tua –Arthur- yang mengalami sindrom kejeniusan, yang berprofesi sebagai ilmuan yang sedang mencoba membuktikan penemuan barunya untuk masyarakat karena tak kunjung terbukti secara empiris hingga stress, kemudian mengalami gangguan jiwa. Lalu Patch Adams berdiskusi dengan sang Arthur dan kemudian adams pun diajarkan mengenai “Metode Berfikir Secara Potensial” agar dapat menemukan rahasia alam kemudian sang arthur mencoba memprakikkan penemuannya kepada Patch Adams, dari sinilah Patch Adams percaya bahwa sang arthur benar-benar luar biasa dan tidak mengalami gangguan jiwa.
            Pada malam berikutnya, Patch Adams mengalami sebuah peristiwa yang sangat luar biasa yang kemudian akan merubah kehidupannya kemudian hari. Patch Adams membantu Rudy (teman sekamarnya) yang menderita gangguan jiwa, trauma dan takut terhadap hewan kecil lalu Patch Adams mencoba memberikan sugesti kepada Ruddy untuk membangkitkan keberanian dalam dirinya kemudian Patch Adams pun berhasil membawa kembali kesadaran ruddy dari tempat tidur traumatic. Patch Adams dapat menyimpulkan bahwa “Pengobatan secara medis saja tidak cukup untuk menyembuhkan sang pasien, tapi perlu ada pendekatan secara psikologi sehingga pasien bisa memperoleh kenyamanan, meningkatkan kualitas hidupnya dan tetap berani menjalani hari esok”.
           Semenjak kejadian itu, mendorong Patch Adams untuk keluar dari rumah sakit jiwa itu dan berniat untuk melanjutkan sekolah di jurusan kedokteran. Setelah keluar dari rumah sakit jiwa, adams langsung mendaftarkan diri di salah satu universitas kedokteran yaitu di “Virginia Medical Univercity” dengan nama Patch Adams, Patch Adams sangat cerdas dan pekerja keras. Dengan modal kejeniusan serta semangat yang tinggi, Patch Adams terus mengorganisir dan berusaha mempengaruhi mahasiswa-mahasiswa lainnya dengan gagasan dan metode yang dimilikinya. Tugas utama seorang dokter adalah membuat pasien merasa hidupnya bermutu. Patch Adams berkata, “misi seorang dokter tidak hanya mencegah pasien supaya tidak meninggal, tapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup pasien, buatlah seorang pasien merasa dihargai dan bermartabat”.
           Pada tingkat 1, mahasiswa dilarang untuk berhubungan langsung dengan pasien tetapi pengalamannya dengan Rudy, adams berusaha untuk mencari peluang agar dapat berhubungan langsung dengan pasien untuk menerapkan metode sekaligus membuktikan metodenya secara ilmiah. Patch Adams pun menghalalkan segala cara agar dapat berhubungan langsung dengan pasien, adams masuk ke bangsal anak-anak penderita kanker, muka mereka pucat, rambut mereka sudah rontok, wajah mereka sayu dan mereka hanya terbaring lemas. Lalu Patch Adams mendekati seorang anak, kemudian adams tersenyum dan menyapa dengan mimik muka lucu. Anak ini tertawa. Anak-anak lain di bangsal itu mendengar lalu menoleh. Patch Adams kemudian mulai melucu bagaikan badut di tengah bangsal. Semua anak bersorak. Mereka tertawa terpingkal-pingkal sampai melompat-lompat di ranjang, setelah beberapa komunikasi yang diterapkan adams melihat keberhasilan dari metodenya. Patch Adams berjabat tangan dengan oma yang sudah beberapa hari tidak mau makan lalu Patch Adams meminta staf dapur untuk menyiapkan bak besar yang berisi mie kuah.
Para perawat rumah sakit serta rekan kampusnya sangat antusias melihat tindakan Patch Adams yang memberi kemudahan sekaligus pelajaran baru bagi mereka dalam upaya untuk menangani pasien. Lama kelamaan tindakannya ini diketahui oleh dokter (sekaligus dosen dikampusnya) hingga akhirnya Patch Adams dilarang dan diberi sanksi karena telah mengganggu pasien dan membuat onar di rumah sakit. Perjuangan Patch Adams tidak berhenti disitu saja, Patch Adams mulai mencari dukungan dari mahasiswa seangkatannya dan para dosen untuk bisa mendukung misinya, dengan bermodal prestasi dan kebaikannya, akhirnya dukungan itu Patch Adams peroleh. Berbagai cara telah dilakukan oleh Patch Adams dan rekan kampusnya agar dapat menjalankan misinya tersebut alhasil tindakan Patch Adams pun diketahui oleh pihak kampus dan Patch Adams diancam akan dikeluarkan dari kampus (Droup Out) dengan alasan melanggar peraturan kampus.
           Ruang pergerakannya semakin sempit yang kemudian membuat adams tidak leluasa untuk bertindak. Dengan semangat yang membara dan cita-cita untuk membantu orang lain itu maka Patch Adams pun mendapat ide untuk membangun sebuah tempat penampungan praktik kedokteran atau rumah sakit gratis agar dapat meninfestasikan perasaannya kepada pasien yang membutuhkan bantuan medis. Kemudian ide Patch Adams terwujud berkat bantuan sang Arthur. Dengan bantuan sang arthur, adams membuka tempat pengobatan gratis serta mengorganisir teman-teman kuliahnya untuk bergabung secara sukarela memberikan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat yang kurang mampu.
           Banyak pasien berdatangan dari berbagai tempat pengobatan gratis, di suatu hari karena kebanyakan pasien yang rawat inap maka tempat pengobatan tersebut kekurangan kamar tidur dan obat-obatan, sehingga mengharuskan untuk meminjam dari rumah sakit tanpa sepengetahuan dokter. Aksi mereka pun diketahui oleh dokter, akhirnya mereka dituduh melanggar peraturan kampus karena membuka tempat praktek tanpa izin. Tindakan adams dan rekan kampusnya diketahui oleh pihak kampus dan harus menanggung semua resiko atau sanksi dari kampus ternyata terancam DO (Droup Out) dari kampus.
          Untuk dapat mempertahankan dan dapat melanjutkan study, adams meminta dukungan dari pihak kampus. Patch Adams meminta arsip hasil study untuk dijadikan bahan pertimbangan disidang pemecatannya karena prestasi yang sangat bagus agar dapat memberikan peluang baginya untuk dapat melanjutkan studynya, kemudian permintaannya dikabulkan oleh pihak kampus, beberapa hari kemudian sidangpun dilangsungkan. Dalam sidang tersebut, Patch Adams memberi penjelasan secara rasional dan sangat ilmiah, sehingga Dewan Senator kampus tidak menemukan alasan pemecatan sehingga tidak mempunyai alasan yang kuat untuk memberikan hukuman kepada Patch Adams, akhirnya Patch Adams tidak jadi dikeluarkan dari kampus.
Tiga tahun kemudian adams pun berhasil meraih gelar dokter dengan predikat lulsan terbaik dan membuka praktik yang dijalani bersama rekan-rekannya selama 12 tahun dan merawat lebih dari 15.000 pasien tanpa pembayaran dengan asuransi malapraktek dan fasilitas normal. Patch Adams membeli tanah seluas 42,5 hektar di Virgina Barat dan membangun Rumah Sakit Gensundheit dan sekarang lebih dari 1000 dokter mendaftarkan diri untuk belajar praktik dan bergabung dengan Patch Adams di Rumah Sakit Gensundheit
Trailer film Patch Adams
https://www.youtube.com/watch?v=lZqGA1ldvYE


  1. PEMBAHASAN
             Film Patch Adams memberikan pelajaran yang sangat berharga. Isi cerita film ini dapat dikaitkan dengan komunikasi dalam kesehatan termasuk cara penyembuhan atau seni dalam penyembuhan. Dalam film, diceritakan bahwa Patch mampu memberikan komunikasi terapeutik yaitu segala sesuatu yang memfasilitasi proses penyembuhan, menggunakan seni penyembuhan tertentu (As Hornby). Dia juga mampu untuk mengkomunikasikan perkataan, perbuatan, atau ekspresi yang memfasilitasi proses penyembuhan. Sehingga tercapainya tujuan dari komunikasi tersebut (Stuart dan Sundeen), salah satunya yaitu adanya kesadaran diri, penerimaan diri dan meningkatkan kehormatan diri juga adanya kemampuan seseorang untuk memahami dirinya sendiri termasuk perilaku, perasaan dan pikirannya sendiri.
           Komunikasi verbal dan non verbal juga dengan jelas dibuktikan dalam setiap bagian dalam film Patch Adam.
  • Scene 1 : saat Patch Adams merasa depresi dengan semua masalahnya, komunikasi yang diberikan merupakan komunikasi non verbal kinesik dan gestural.
  • Scene 2 : saat Patch Adams masuk ke rumah sakit jiwa, disini ia melakukan proses fact finding untuk bias beradaptasi dengan orang-orang yang berada disana
  • Scene 3 : saat Patch Adams menemui Arthur, setelah fact finding danplanning yang dilakukan Patch Adams akhirnya ia melakukan communicationdengan Arthur.
  • Scene 4 : saat Patch Adams membantu Rudy untuk pergi ke kamar mandi, selain komunikasi verbal yang dilakukan olehnya, banyak juga komunikasi non verbal kinesik dan gertural, seperti pura-pura menembak dengan pistol dan basoka. Scene 5 : saat Patch Adams keluar dari rumah sakit jiwa, komunikasi non verbal kinesik dan gestural.
  • Scene 6 : saat Patch Adams masuk asrama, komunikasi verbal yang dilakukan untuk berkenalan dengan teman sekamarnya ditambah dengan komunikasi kinesik dan gestural.
  • Scene 7 : saat pertama kali di ruang kuliah, terjadi komunikasi verbal antara Patch dengn teman yang berada disebelahnya.
  • Scene 8 : saat Patch Adams bersama ….. untuk melakukan sebuah yang mereka sebut penelitian terhadap respon senyum seseorang, Patch Adams melalukan komunikasi verbal dan non verbal kepada orang yang tidak dikenalnya.
  • Scene 9 : saat Patch Adams menyukai temang sekelasnya, awalnya perempuan ini memberikan pesan proksemik yang tidak menyenangkan pada Patch Adams
  • Scene 10 : saat Patch Adams masuk ke rumah sakit di semester 1, ia menyapa seorang pasien yang sedang dijadikan contoh oleh dokternya untuk menjelaskan penyakit pada mahasiswa, dan si pasien itu tersenyum pada Patch Adams
  • Scene 11 : saat Patch Adams memasuki bangsal anak anak yang terkena kanker, ia melakukan komunikasi artifaktual dengan menjadi badut untuk menghibur anak anak.
  • Scene 12 : saat Patch Adams menghibur pasien pasien di rumah sakit, pertama ia melakukan fact finding dengan menanyai apa impian pasien, kedua ia membuat planning untuk mewujudkan impian tersebut, ketigacommunication dengan memberi kejutan tersebut.
  • Scene 13 : saat Patch Adams dipanggil dekan Walcot dan diperingati untuk tidak ke rumah sakit lagi, adanya perbedaan persepsi antara Patch Adams dengan dekan Walcot.
  • Scene 14 : saat Patch Adam membuka klinik gratis, ia melakukan komunikasi verbal yang ditambah denga komuikasi non verbal seperti tersenyum kepada pasien.
  • Scene 15 : saat kekasih Patch Adams meninggal, pesan kinesik yang sedih dan gestural yang putus asa.
  • Scene 16 : saat Patch Adams disidang, dia melakukan komunikasi verbal yang baik untuk menyakinkan para dosen bahwa yang ia lakukan tidak semuanya salah.
  • Scene 17 : saat Patch Adams dinyatakan lulus menjadi dokter, dia mengejek para dosennya dengan tidak memakai baju hanya toga saja.
           Komunikasi Patch Adams juga sudah sesuai dengan metode “7C” oleh Cultip, yaitu:
  1. Credibility: kompetensi yang dimiliki komunikator yang kredibel yaitu memiliki unsur-unsur: memiliki itikad baik, kelayakan untuk dipercaya, keahlian, kepribadian, karakter jujur dan dinamika yang tinggi, dibuktikan bahwa Patch mampu mengatasi masalah pasien dengan seni yang khas yang ia miliki dan meningkatkan kepuasan pasien sehingga pasien merasa senang dan menerima informasi dari Patch.
  2. Context: kesesuaian pesan dengan kenyataan masyarakat ditunjukkan dengan perilaku Patch dalam menghibur pasien baik dalam keadaan cemas ataupun ketakutan
  3. Content: penggunaan kata sesuai dengan target audience, ditunjukkan saat Patch Adam mengucapkan kata-kata di depan Arthur Mendelson, Bill, Rudy bahkan Cameron yang masih kecil sehingga mereka tertarik dan memahami informasi yang diberikan Patch Adam
  4. Clarity: perumusan yang disampaikan jelas, terperinci dan tidak membingungkan, hampir mirip dengan content ditunjukkan saat Patch Adam mengucapkan kata-kata di depan Arthur Mendelson, Bill, Rudy bahkan Cameron yang masih kecil sehingga mereka tertarik dan memahami informasi yang diberikan Patch Adam
  5. Continuity: pesan diulang-ulang, tetapi bervariasi dalam penyampaian ditunjukkan saat Patch tidak bosan untuk menyadarkan dokter di sekolahnya untuk segera mengubah metode yang terkesan kaku dengan cara terus menerus mengunjungi pasien dan mendirikan klinik gratisnya
  6. Consistency: pesan tidak bertentangan dari awal sampai akhir, terbukti bahwa Patch selalu memberikan informasi kepada klien berdasar logika dan keilmuan yang ilmiah
  7. Capability: komunikator mampu menjelaskan dengan jelas dan akurat, dirancang untuk menarik perhatian, menggunakan simbol-simbol (sesuai dengan komunikan), memberikan motivasi dan solusi dan adanya perimpitan kepentingan ditunjukkan saat Patch mengunjungi Tn. Davis yang mengidap penyakit kanker prankeas, dengan berpura-pura menjadi malaikat sehingga Tn. Davis tidak berani untuk memaki dan mengusir Patch, yang didukung dengan komunikasi yang baik dan efektif.
PENUTUP
         
  Film Patch Adams memberikan pelajaran yang sangat berharga dan memberikan makna dalam bidang komunikasi kesehatan:

  1. Sebelum melakukan komunikasi, diperlukan 4 tahap yang penting, yaitu fact finding, planning, communication dan evaluasi, agar dapat memlakukan komunikasi yang baik dan efekif tepat sasaran.
  2. Komunikasi verbal dan non verbal juga sangat dibutuhkan dalam bidang kedokteran sehingga kefektifan penyampaian pesan dapat diterima oleh klien.
  3. Agar komunikan dapat menerima informasi dari komunikator perlu diterapkan metode “7C”, yaitu credibility, context, content, clarity, continuity, consitency dan capability.
  4. Kemampuan, keterampilan dan seni komunikasi diperlukan dalam ilmu kedokteran, sehingga mampu membantu seorang pasien untuk menghadapi penyakitnya atau menemukan makna dalam penderitaannya dan mampu mendengar cerita-cerita dari pasien, memahami dan menghormati makna -maknanya, dan tergerak untuk mengatasi masalah pasien.