Rabu, 07 September 2016

         Berbicara tentang hospitality, Indonesia merupakan salah satu negara dengan perkembangan pariwisata yang cukup pesat. Hal ini terbukti dari objek wisatanya yang cukup banyak baik yang berupa kenampakan alam seperti; sungai, gunung, danau, laut dll, maupun buatan seperti; candi, waduk, cagar alam, dan suaka margasatwa.

  

          Seiring dengan perkembangan pariwisata di Indonesia, maka hal terserbut tidak terlepas dengan perkembangan perusahaan akomodasi di Indonesia seperti hotel, motel, dan tempat penginapan lainnya. Hotel adalah suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat umum dan dikelola secara komersil. Seiring dengan berkembangnya industri perhotelan di Indonesia, maka kebutuhan terhadap tenaga kerja di bidang hospitality juga ikut meningkat. Oleh sebab itu, Hospitality merupakan salah satu bidang yang cukup menjanjikan di Indonesia.

          Namun seiring dengan perkembangan perhotelan di Indonesia, hal tersebut juga diikuti oleh perkembangan kriminalitas yang dilakukan di hotel seperti peredaran narkoba yang dilakukan hampir di seluruh hotel yang ada di Indonesia. Seperti kejadian peredaran narkoba yang baru-baru ini terjadi di salah satu hotel yang ada di Gunung Sahari, Jakarta Pusat. Petugas BNN melakukan penggerebekan di hotel tersebut pada 4/8/2016. Kepala BNN Komisaris Jenderal Budi Waseso memimpin langsung penggerebakan ini. Dari hasil penggerebekan itu ditemukan 30 bungkus yang diperkirakan 1 bungkusnya berisi 1 kilogram sabu-sabu.  Menurut Komjen Buwas, temuan kali ini membuktikan bahwa DKI Jakarta merupakan daerah yang sangat rawan peredaran narkoba. 
"DKI daerah rawan (peredaran narkoba). Dalam satu bulan ini tak kurang dari 270 kg narkoba berhasil kita bongkar. Jakarta merupakan pasar terbesar narkoba," kata Buwas kepada wartawan di Hotel Orchardz, Gunung Sahari, Kamis (4/8/2016). Petugas mengamankan 5 orang dalam kasus ini. Dua di antara yang diamankan diduga berasal dari Serawak, Malaysia. Adapun tiga sisanya berasal dari Aceh.


Narasumber : http://news.detik.com/berita/3268802/penggerebekan-di-gunung-sahari-bnn-sita-30-kg-sabu-dari-kamar-hotel

          Sebenarnya kasus di atas adalah salah satu dari sekian banyaknya kasus serupa yang terjadi hampir di seluruh hotel yang ada di Indonesia. Akibat yang ditimbulkan secara tidak langsung adalah nama baik hotel tersebut akan tercemar yang otomatis akan berdampak terhadap pendapatan hotel tersebut.

          Mengapa hal yang serupa sering terjadi? Menurut saya salah satu faktor utama yang dapat memicu terjadinya kasus di atas adalah karena kurang maksimalnya pelayanan keamanan yang disediakan oleh pihak hotel. Seperti petugas keamanan/security yang lalai dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan prosedur hotel. 

          Menurut saya tingkat keamanan dalam sebuah hotel merupakan salah satu hal yang menunjang perkembangan hotel tersebut. Karena semakin tinggi tingkat keamanan suatu hotel maka akan meningkatkan tingkat kepercayaan para tamu. Oleh karena itu keamanan dari suatu hotel harus lebih ditingkatkan seperti pemeriksaan barang-barang tamu yang dilakukan lebih ketat sebelum tamu mulai masuk ke dalam hotel. Sebagai petugas keamanan harusnya menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan prosedur yang berlaku. Bukan hanya kasus seperti narkoba, kasus seperti pengeboman juga dapat dicegah sehingga tidak hanya dapat meningkatkan reputasi hotel, namun juga dapat menyelamatkan banyak jiwa.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar